Kamis, 24 Maret 2011

MIMPI


Pernahkah kita melakukan tidur? Ya, spontan saja menjawab. Yaialah tidurkan bagian dari kebutuhan manusia. This right, memang benar tidur itu adalah kebutuhan bagi manusia, karna dengan tidur dapat menstabilkan metabolisme tubuh. Hampir sepertiga dalam kehidupan manusia bahkan lebih di pakai untuk tidur. Menurut penelitian setelah 72 tidak tidur akan menyebabkan ganguan psikotik. Dan dengan tidur kita dapat mengakses dunia yang menjembatani dua alam ( fenomena dan abstrak ) melalui mimpi.
Secara garis besar mimpi adalah pengelaman alam bawahsadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang di sertai dengan gerakan mata yang sangat cepat.
Pemimpi dapat mengalami emosi di saat bermimpi, misalnya ia merasa bahasgia saat mimpi indah, dan merasa takut saat mimpi buruk.

Menurut Freud, mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur. Baginya, mimpi adalah ekspresi yang terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang terlarang diungkapkan dalam keadaan terjaga. Jika Freud seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan individu, beriringan dengan tindakan psikis yang salah, selip bicara (keprucut), maupun lelucon,
Menurut Ibnu Arabi, mimpi adalah bagian dari imajinasi, maka untuk memahami terminologi mimpi dalam khazanah pemikirannya, terlebih dahulu mengacu pada makna imajinasi itu sendiri. Baginya, imajinasi adalah tempat penampakan wujud-wujud spiritual, para malaikat dan roh, tempat mereka memperoleh bentuk dan figur-figur “rupa penampakan” mereka, dan karena disana konsep-konsep murni (ma`ani) dan data indera (mahsusat) bertemu dan memekar menjadi figur-figur personal yang dipersiapkan untuk menghadapi drama event rohani.
Ia juga menambahkan, bahwa kecakapan imajinasi itu selalu aktif baik sedang dalam keadaan bangun maupun dalam keadaan tidur. Selama jam-jam bangun kecakapan ini juga disimpangkan oleh kesan-kesan indera (sense impression) untuk melakukan pekerjaannya secara wajar, tapi dalam keadan tidur, ketika indera-indera dan kecakapan lainya sedang istirahat, imajinasi terbangun semua.
Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine) Mimpi adalah aktivitas kegiatan jiwa yang eksis di ruang lain yaitu perwujudan kehidupan manusia di ruang tak berbentuk. Oleh karena itu, mimpi adalah sesuatu yang nyata, adalah bagian penting yang tidak bisa kurang dalam kehidupan manusia. Kehidupan nyata dan kehidupan di dalam mimpi membentuk sebuah kehidupan yang utuh, keduanya bisa saling mempengaruhi, itulah mengapa orang kuno begitu memperhatikan mimpi.
Hakikat mimpi
Menurut Freud mimpi itu hanyalah bentuk pemuasan keinginan terlarang semata. Jadi dengan mimpi seseorang secara tak sadar berusaha memenuhi hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambaran tentang tujuan yang di inginkan.
Karna menurut freud di alam nyata kita sulit untuk mengungkapkan kesalahan, keresahan, kemarahan, dendam, dan sejenisnya kepada obyek-obyek yang menjadi sumber emosi itu.
Berbeda dengan Ibn Arabi. disamping memiliki substansi sebagai pemenuhan keinginan, Ibn Arabi juga memandang situasi penciptaan sebagai pernyataan tidur, dimana kosmos (semesta-pen) yang tercipta terlihat sebagai mimpi Ilahi. Pengalaman manusia merupakan citra mikrokosmik. Oleh karena itu, seluruh situasi penciptaan yang memerlukan alam “yang lain” untuk mempengaruhi tujuannya, dapat dipandang sebagai semacam lamunan Ilahi, dimana ilusi sesuatu yang “bukan Aku” diperkenalkan pada kesadaran Ilahi sebagai refleksi posibilitasnya.
Jenis mimpi

Freud mengenalkan satu jenis mimpi yaitu mimpi kanak-kanak, dimana pada tahun-tahun berikutnya akan ditemukan mimpi yang bertipe sama, bahkan pada orang dewasa, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi yang valid serta dapat digeneralisasi pada tahapan berikutnya. Tekhnik tersebut lazim dilakukan oleh Freud, sebagaimana acuan tahapan-tahapan psikoseksual dalam teori kepribadiannya. Berbeda dengan Jung, rekan sekaligus muridnya, yang membagi mimpi menjadi dua; mimpi retrospektif dan mimpi iekif.
Sedangkan Ibn Arabi membagi mimpi menjadi tiga, Pertama; mimpi atau kesan-kesan yang berhubungan dengan kejadian sehari-hari dari orang itu dan mengirimkannya ke ”mata batin” dari hati yang merefleksikan dan membesarkan mereka seperti layaknya sebuah cermin. Dengan cara inilah, mimpi biasa muncul sebagai asosiasi-asosiasi dari pikiran-pikiran (ideas) dan kesan-kesan (images) yang menghubungkan diri mereka sendiri dengan beberapa obyek syahwat.
Gelombang otak

Menurut peneletian otak menusia melalui beberapa gelombang otak pada saat tidur. Dan pikiran atau otak manusia bekerja pada 4 level, yakni level Beta, Alfa, Theta dan Delta, dan melalui berbagai siklus.
Level Beta adalah level sadar penuh dan aktif di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 14-30 siklus per detik.
Level Alfa adalah kondisi pikiran pada saat melakukan meditasi atau level setengah tidur dan mulai masuk dalam alam bawah sadar. Pada level ini gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 8-13 siklus per detik. Pada level ini sering terjadi mimpi atau hayalan dan pada level ini juga pikiran manusia dapat berkomunikasi dengan pikiran orang lain. Ingat pikiran alam bawah sadar berhubungan dengan alam semesta dan menjelajah. Itulah sebabnya anda dapat bermimpi ketemu dengan seseorang, melihat suatu peristiwa baik yang anda tahu maupun yang anda tidak pernah ketahui. Baik peristiwa masa lalu maupun masa yang akan datang.
Level berikutnya adalah level Theta (tidur lelap) di mana gelombang otak bergetar dengan kecepatan antara 4 sampai 7 siklus per detik. Pada level ini juga bisa terjadi mimpi tetapi tidak sepotensial pada situasi Alfa. Level berikut adalah level Delta (tidur sangat lelap) di mana gelombang otak bekerja kurang dari 4 siklus per detik.
Pada level ini manusia benar-benar tidak mengingat apa-apa dan sama sekali tidak terjadi mimpi. Mengapa? Hal ini masih merupakan misteri bagi para ilmuwan. Perhatikan gambar gelombang otak di bawah ini:
Anda harus memulai persiapan pada saat anda sebelum tidur, program alam bawah sadar anda untuk bangun ketika pikiran anda sedang berhubungan dengan pikiran orang lain (your mind is in contact with the other person’s mind).
(red,Hafis Ambari, dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar